Rabu, 26 Desember 2012

Kebanggaan Bersama

Kita sebagai warga desa batubi harusnya bangga dengan apa yang ada di desa kita, fasilitas pendidikan dari PAUD,sampat SMA/SMK sudah ada, Puskesmas sedaang dibangun dan tak lama lagi desa kita akan terang. yakinlah bahwa desa kita akan segera maju bahkan bisa menyaingi Sedanau ataupun daerah lainnya di Kbupaten Natuna, tinggal pengelolaan dan kerja sama yang apik antara pihak-pihak yang terkait. rasa memiliki apa yang ada di desa kita harus kita tumbuhkan agar kita dapat bersama-sama menjaga dan merawat sera mengembangkan jangan jadikan rasa memiliki itu menjadi rasa pribadi yang diartikan dapat menjadi ilik kita atau dapat kita gunakan untuk kepentingan pribadi, MOBIL DESA BUKAN MILIK KEPALA DESA, begitu juga MOBIL SEKOLAH BUKAN MILIK KEPALA SEKOLAH. seyogyanya para pemangku  jabatan kepala tersebut menghilangkan image ingin memiliki dengan cara menghilangkan segala sangkut pautan antara urusan sekolah dengan urusan pribadi meski hanya menyediakan tempat parkir sementara di rumahnya. hal sepele seperti itupun dapat menimbulkan efek pemikiran negatif bagi kalangan tertentu, apakah tidak sepantasnya mobil desa diparkir di sekitar kantor desa, atau mobil sekolah diparkir di sekitar halaman sekolah untuk menambah kebanggan warga desa ataupunn warga sekolah. Meski dengan berbagai alasan tetap saja tidak bisa dijadikan dasar bahwa fasilitas desa atau sekolah harus berada di sekitar rumah kepala desa atau kepala sekolah.MEMILIKI BUKAN BERARTI HARUS IKUT MENGGUNAKAN TETAPI RASA BANGGA SUDAH CUKUP MEWAKILI UNTUK MEMILIKI

10 SAUDARA IBLIS

1. Pemimpin yang menyeleweng
2. Orang yang sombong
3. Orang kaya tapi tidak tahu  kemana hartanya dimanfaatkan
4. Orang 'alim (ulama) yang membenarkan penguasa zalim
5. Pedagang yang khianat
6. Penimbun Harta
7. Pezina
8. Pemakan Riba
9. Orang kikir yang tidak mau mengifakan hartanya
10. Peminum khamer yang tidak kunjung berhenti

Selasa, 18 Desember 2012

Hancurnya Suatu Bangsa


Hancurnya Suatu Bangsa

Khutbah Pertama

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...

Dari mimbar ini saya serukan kepada diri saya pribadi, dan kepada para jama’ah sekalian untuk menjaga, mempertahankan dan terus berupaya meningkatkan nilai-nilai taqwa kepada Allah semoga kita selamat di hari pengadilanNya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ...

Peristiwa-peristiwa nyata yang dicatat sejarah dan benar-benar pernah terjadi yaitu hancur lebur, musnah dan lenyapnya eksistensi bangsa zaman dahulu. Padahal mereka seperti dikabar-kan dalam Al-Qur’an merupakan bangsa-bangsa yang kuat, baik fisiknya maupun ilmu pengetahuannya, seperti umat nabi Nuh Alaihissalam , kaum Ad nabi Hud Alaihissalam kaum Tsamud Nabi Shalih Alaihissalam , , kaum sodom Nabi Luth Alaihissalam kaum nabi Syuaib Alaihissalam Fir’aun dengan kaumnya Nabi Musa Alaihissalam dll. Karena mereka menentang Rasul mereka, bermaksiat kepada Allah dan rasulNya maka Allah menghancurkan mereka.

Jama’ah Jum’at yang mulia ...

Begitu pula kekalahan yang diderita di dalam peperangan Uhud, tidaklah Allah Subhannahu wa Ta'ala kaitkan dengan lihainya siasat musuh, akan tetapi Dia kabarkan bahwa sebabnya adalah kesalahan kaum muslimin sendiri.

Sampai saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu, dan kamu bermaksiat (terhadap perintah Rasul).” (Ali Imran: 152).

Maasyiral Muslimin rahimakumullah ...

Itulah musibah atau adzab atau peringatan dari Allah Subhannahu wa Ta'ala untuk umat-umat terdahulu. Lantas apa penyebab musibah kelaparan, kekeringan, kemarau, penyakit pengusiran dan pembunuhan dari musuh yang melanda muslimin. Ternyata semua itu adalah balasan yang ditimpakan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala akibat kemaksiatan-kemaksiatan yang kita lakukan. Sebagaimana rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam barsabda:
يَا مَعَاشِرَ الْمُهَاجِرِيْنَ، خَمْسٌ إِذَا ابْتَلَيْتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوْذُ بِاللهِ أَنْ تُدْرِكُوْهُنَّ، لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِيْ قَوْمٍ قَطٌّ حَتَّى يُعْلِنُوْا بِهَا إِلاَّ فَشَا فِيْهِمُ الطَّاعُوْنُ وَاْلأَوْجَاعُ الَّتِيْ لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِيْ أَسْلاَفِهِمُ الَّذِيْنَ مَضَوْا وَلَمْ يَنْقُضُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ إِلاَّ أُخِذُوْا بِالسِّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجُوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يَمْنَعُوْا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلاَّ مُنِعُوا الْقِطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْ لاَ الْبَهَاِئُم لَمْ يُمْطَرُوْا وَلَمْ يَنْقُضُوْا عَهْدَ اللهِ وَرَسُوْلِهِ إِلاَّ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فأَخَذُوْا بَعْضَ ماَ فِيْ أَيْدِيْهِمْ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ وَيَتَخَيَّرُ مِمَّا أَنْزَلَ اللهُ إِلاَّ جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ.
Wahai Muhajirin, ada 5 perkara (sebab kehancuran). Jika kalian ditimpa 5 perkara tersebut dan aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak menjumpainya;
  • Jika muncul perbuatan zina pada kaum dan melakukan secara terang-terangan maka akan menyebar di tengah-tengah mereka wabah tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada nenek moyang sebelum mereka.
  • Jika mengurangi takaran dan timbangan maka akan ditimpakan pada mereka paceklik, dan kesusahan hidup dan kesewenang-wenangan (kedzaliman) para penguasa atas mereka.
  • Jika mereka menahan zakat harta mereka akan ditahan hujan untuk mereka, seandainya bukan karena hewan ternak, niscaya tidak akan turun hujan atas mereka.
  • Jika mereka melanggar perjanjian yang di tetapkan Allah  dan RasulNya melainkan Allah akan menguasakan musuh-musuh dari luar kalangan mereka atas mereka, lalu merampas sebagian yang ada di tangan mereka.
  • Selama pemimpin-peminpin mereka tidak berhukum kepada kitabullah dan memilih yang terbaik dari yang diturunkan Allah maka Allah akan jadikan musibah di antara mereka sendiri.” (HR. Ibnu Majah no. 4019 dishahihkan oleh Al-albani di no.106, dari hadist Abdullah bin Umar).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah ...

Itulah sebab-sebab kehancuran sebuah negeri, yang kali ini sebab-sebab itu telah melanda di negeri kita ini. Betapa banyak pedagang-pedagang dipasar yang curang dalam menimbang barang, betapa banyak orang yang tidak mau mengeluarkan zakat hartanya bahkan disembunyikan, betapa kekejian dilakukan secara terang-terangan, di televisi, koran, majalah, dan lainnya, sehingga negeri kita dilanda krisis yang berkepanjangan, dan sampai sekarang belum kunjung usai, bahkan informasinya harga akan naik lagi. Jikalau seluruh perbuatan syirik, bid’ah dan segala,kemaksiatan tidak segera kita hentikan dan seluruh umat tidak mau bertaubat tungguhlah saat bencana besar akan menimpa dinegeri tercinta ini (semoga Allah mengampuni kita dan melindungi kita dari adzab yang lebih besar).

Karena itu Ma’asyirol muslimin rahimakumullah ...
Marilah kita hentikan semua perbuatan syirik, bid’ah dan segala macam kemaksitan. Kemudian kita bertaubat kepada Allah  memohon ampun atas segala kemaksiatan yang kita lakukan, yaitu dengan cara:
  • Kita tegakkan Tauhid dan kita hancurkan syirik
    Allah Subhannahu wa Ta'ala Rabb semesta alam, tidak rela jika disekutukan dan disejajarkan dengan yang lainnya, baik yang disejajarkan malaikat ataupun Nabi. Apalagi yang disejajarkan denganNya itu kayu, batu atau jin atau Nyai Roro Kidul. Allah berfirman:
    Sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah Swt, maka janganlah kamu menyeru di dalamnya kepada siapapun disamping Allah.” (Al-Jin: 18)

    Artinya, suatu bangsa jika ingin selamat haruslah bertauhid kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala , sehingga budaya-budaya syirik seperti: Perdu-kunan, paranormal, petik laut, pengisian kekebalan dan sebangsa-nya harus di berantas sampai keakar-akarnya. Dan diganti dengan kehidupan ibadah kepada Allah semata.
  • Taat pada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
    Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
كُلُّ أُمَّتِيْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا َرُسْولَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى: قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِيْ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِيْ فَقَدْ أَبَى.
Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau. Ada sahabat bertanya: “siapa yang tidak mau itu Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Siapa yang taat kepadaku ia akan masuk Surga. Dan siapa yang durhaka kapadaku ia masuk Neraka.” (HR. Al-Bukhari).
  • Loyal kepada Allah dan RasulNya dan Bara’ (permu-suhan) kepada musuh-musuh Allah dan RasulNya.
    Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
    Kamu (Muhammad tidak akan mendapati suatu kaum (bangsa) yang beriman kepada Allah dan hari akhir menjalin hubungan kasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun mereka adalah bapak-bapaknya,anak-anaknya, saudara-saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tanamkan keimanan kedalam hati-hati mereka dan Allah dukung mereka dengan pertolongan dariNya, dan Allah masukkan mereka kedalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal abadi di dalamnya .Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah bahwa golongan Allah pasti menang.” (Al-Mujadalah: 22).

    Jika suatu bangsa dapat dibimbing untuk memahami, mengimani dan menegakkan tiga perkara sederhana tersebut tadi, InsyaAllah bangsa itu akan menjadi bangsa yang jaya . Jaminan akhirnya adalah Surga dan jaminan dunianya adalah kehidupan yang tentram.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah kedua:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛

Ma’asyiral muslimin rohimakumullah ...
Kembali pada khutbah yang kedua ini, saya mengajak diri saya dan jama’ah untuk senantiasa meningkatkan Iman dan Taqwa dengan sesungguhnya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad dan para sahabatnya, keluarganya dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Kemudian dari khutbah yang pertama tadi, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:

Sebab utama dan pertama terjadinya bencana, malapetaka, krisis dan sebagainya adalah akibat ulah tangan-tangan manusia itu sendiri

Jalan keluar dari kehancuran adalah:
- Kita tegakkan tauhid dan kita hancurkan segala bentuk syirik
- Taat kepada Rasulullah
- Loyal kepada Allah dan rasulNya dan bara’ (permusuhan) kepada musuh-musuh Allah dan rasulNya.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Do’a Khutbah Pertama :

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.